Komnas Perlindungan Anak Puji DBLKiprah kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009, bukan hanya terus menyedot ribuan penonton di berbagai provinsi di Indonesia. Pujian dan penghargaan juga mulai muncul dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Komisi Nasional Perlindungan Anak. Baru-baru ini, mereka mengirimkan surat terbuka kepada Astra Honda Motor (AHM). Isinya, Komnas tersebut menyampaikan penghargaan atas keterlibatan Honda di DBL, yang ditulis sebagai salah satu even olahraga terbesar di Indonesia.
Sebab, tampilnya Honda sebagai pendukung utama ikut membuktikan bahwa dunia olahraga tidak harus bergantung pada kontribusi industri rokok. Dalam surat yang ditandatangani DR Seto Mulyadi (ketua umum) dan Arist Merdeka Sirait (sekretaris jenderal) itu, dikutip hasil penelitian Komnas Perlindungan Anak tentang dampak dari kegiatan yang disponsori industri rokok.
Hasilnya membuktikan bahwa 81 persen anak-anak pernah mengikuti kegiatan yang disponsori industri rokok. Kegiatan sponsorship rokok ini berperan dalam inisiasi merokok pada anak-anak dan menyebabkan anak yang telah berhenti merokok kembali merokok.
“Semoga langkah yang dilakukan Astra Honda akan menjadi panutan produk-produk lain untuk berkontribusi pada dunia olahraga Indonesia tanpa menghancurkan generasi bangsa pada saat yang bersamaan,” begitu petikan akhir surat tersebut.
Ketika dihubungi, Arist Merdeka Sirait menegaskan apresiasi tersebut. “Saat ini, banyak sekali kompetisi olahraga yang didukung sponsor rokok. Padahal, ini sangat kontradiktif. Kompetisi yang niatnya mendukung kesehatan kok justru didukung sponsor yang tidak sehat. Bahkan, perusahaan rokok pun mengakui bahwa produk mereka tidak sehat,” paparnya. “Oleh karena itu, kami sangat menghargai Astra Honda Motor yang bersedia menjadi sponsor DBL 2009.
Sehingga kompetisi olahraga ini tidak perlu didukung oleh sponsor rokok,” tambahnya. Arist juga mengapresiasi kebijakan DBL yang menolak sponsor rokok. “Semoga juga ini diikuti oleh kegiatan lain yang di luar olahraga. Misalnya even musik. Sebab, bila semakin banyak kegiatan disponsori oleh produk rokok, ini bisa mengancam masa depan anak,” tandasnya.
Tentu saja, surat apresiasi itu membuat bangga Astra Honda Motor dan DBL Indonesia. “Kami merasa sangat terhormat atas apresiasi yang diberikan Komnas Perlindungan Anak. Ternyata, mereka memperhatikan apa yang kami lakukan bersama DBL Indonesia. Apalagi, sudut pandangnya adalah kepedulian atas kesehatan anak,” ujar Judhy Goutama, marketing promotion and network development department head Astra Honda Motor.
Judhy menegaskan, Honda dan DBL memang punya visi yang sinkron. “DBL Indonesia dengan konsep student athlete, AHM yang selalu mendukung disiplin, sportivitas, juga kesehatan. Saya yakin, kerja sama ini akan semakin menguat di masa depan. Sebab, pihak di luar penyelenggara saja sudah memberikan apresiasi. Kami akan mendukung sikap idealis ini. Idealisme seperti ini sangat mahal dan penting ada di Indonesia,” paparnya.
Azrul Ananda, commissioner DBL, menanggapi ini dengan ucapan terima kasih. Apalagi, tidak mudah untuk memiliki kebijakan seperti liga ini. Bukan hanya menolak sponsor rokok, juga minuman beralkohol dan minuman berenergi.
“Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada semua partner. Khususnya Astra Honda Motor, yang telah menjadi partner utama kami sejak 2008 lalu, dan bersama mengembangkan konsep Student Athlete ini dari Jawa Timur ke provinsi-provinsi lain di Indonesia,” ucap Azrul.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Relaxa, BNI, League, PT Sinar Sosro, dan Proteam yang membantu memperkuat posisi DBL sebagai liga basket pelajar terbesar di Indonesia. Tentu juga kepada Komnas Perlindungan Anak, yang ternyata memperhatikan dan mengapresiasi dukungan para partner kami. Rasanya bangga sekali,” lanjutnya.
Azrul menambahkan, kebijakan tanpa sponsor rokok ini pula yang mempermudah jalan DBL menjadi liga basket Indonesia pertama yang bekerja sama dengan NBA. Sebab, liga paling bergengsi di dunia itu juga punya kebijakan tidak menerima sponsor rokok.
Kerja sama itu terjalin sejak tahun lalu, ketika DBL menjadi penyelenggara even resmi pertama NBA di Indonesia. Pada 23-24 Agustus 2008, bintang Indiana Pacers Danny Granger datang ke Surabaya untuk bertemu dan berlatih dengan juara-juara Honda DBL 2008.
Tahun ini, ada dua even resmi NBA di Surabaya. Pada 4-28 Juni nanti, NBA Madness mengunjungi sejumlah mal di Surabaya. Lalu, pada pertengahan Agustus, NBA dan DBL menyelenggarakan Indonesia Development Camp 2009. Seorang bintang NBA dan dua asisten pelatih liga tersebut akan datang untuk melatih pemain-pemain dan pelatih-pelatih pilihan dari Honda DBL 2009. (azz | deteksibasketball.com)
sintang basket ball,
Senin, 11 Mei 2009
Label:
Berita Basket
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar